Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Utang Produktif dan Konsumtif Yang Perlu Diketahui

Daftar Isi [Tampil]

 Perbedaan Utang Produktif dan Konsumtif Yang Perlu Diketahui




Tujuannya


Meminjam uang mungkin menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan atau membeli barang yang diidamkan. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua utang sama. Investopedia membedakan antara utang produktif dan utang konsumtif.


Utang produktif adalah utang yang diambil untuk membantu kita menghasilkan pendapatan dan membangun kekayaan bersih. Dengan kata lain, uang yang dipinjam akan digunakan untuk menghasilkan uang atau membeli aset yang nilainya cenderung terus bertumbuh. Sementara itu, utang konsumtif hanya digunakan untuk tujuan gengsi atau gaya hidup belaka. Biasanya, utang konsumtif digunakan untuk membeli barang-barang yang nilainya terus berkurang seiring berjalannya waktu


Hasil Yang Didapatkan 


Perbedaan selanjutnya antara utang produktif dan utang konsumtif terletak pada output yang dihasilkan. Utang produktif akan menghasilkan keuntungan karena digunakan untuk membeli aset yang nilainya terus bertumbuh atau membiayai aktivitas yang menghasilkan pendapatan.


 Sebaliknya, utang konsumtif tidak menghasilkan output yang lebih baik seperti halnya utang produktif karena digunakan untuk membeli sesuatu yang nilainya semakin menurun seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, sebelum mengambil utang, sangat penting untuk mempertimbangkan tujuan dan hasil yang akan dihasilkan dari utang tersebut.


Contoh Keduanya


Utang merupakan sebuah kewajiban yang harus dibayar oleh seseorang atau perusahaan pada waktu yang telah ditentukan. Namun, tak semua utang diciptakan sama. Ada utang yang baik, dan ada juga utang yang buruk. Contoh utang produktif adalah kredit untuk usaha atau modal kerja, KPR, dan cicilan pendidikan. Mengambil utang untuk modal usaha berpotensi memberikan keuntungan, begitu juga dengan KPR karena nilai properti cenderung meningkat. Sementara itu, pendidikan yang lebih tinggi bisa meningkatkan penghasilan di masa depan.


Namun, perlu diingat bahwa ada juga utang konsumtif. Misalnya, membeli kendaraan, gadget, pakaian, sepatu, dan barang-barang lain yang cenderung terus mengalami depresiasi. Beda cerita jika barang-barang tersebut digunakan untuk menghasilkan uang, seperti mobil untuk usaha taksi atau laptop untuk pekerjaan freelance. Dalam hal ini, utang tersebut dianggap produktif karena dapat menghasilkan uang. Jadi, pertimbangkan baik-baik tujuan utangmu dan pastikan untuk mengambil utang hanya untuk hal-hal yang benar-benar diperlukan dan menguntungkan.


Pengaruh Terhadap Finansial


Mau hidup sehat? Pertama-tama, pastikan finansialmu juga sehat ya! Salah satu cara untuk memastikan keuanganmu tetap prima adalah dengan memperhatikan rasio utang. Rasio utang yang sehat sebesar 30% dari total penghasilan. Ini artinya, kamu perlu berhati-hati dalam mengambil utang.


Nah, jika kamu memang butuh utang, lebih baik ambil jenis utang yang produktif. Kenapa? Karena utang produktif berpotensi menghasilkan pendapatan dan membangun kekayaan bersih. Misalnya, dengan mengambil kredit untuk usaha atau modal kerja, kamu bisa meningkatkan profit bisnis. Atau, dengan mengambil KPR, kamu bisa mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai properti.


Namun, jangan sampai lupa ya, utang produktif juga memerlukan perencanaan dan strategi yang matang agar terkelola dengan baik. Sebaliknya, utang konsumtif hanya sebaiknya dilakukan jika memang urgent. Kenapa ? Karena utang konsumtif cenderung digunakan untuk membeli barang yang terus terdepresiasi nilainya, seperti gadget, pakaian, atau kendaraan. Jangan sampai utang konsumtif membuat cash flowmu berantakan !

















Posting Komentar untuk "Perbedaan Utang Produktif dan Konsumtif Yang Perlu Diketahui"