Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berikut Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Berupa Kue Kering

Daftar Isi [Tampil]

Ketika menjalankan sebuah usaha, analisis SWOT sangat penting untuk pengusaha terapkan. Terutama dalam mengolah usaha makanan yang cenderung expired-nya tidak lama. Jika belum tahu cara penerapannya, maka bisa melihat contoh analisis SWOT usaha makanan dalam pembahasan ini. 

Analisis SWOT Usaha Makanan Berupa Kue Kering


Dengan begitu, pengusaha akan mudah mengerti daripada hanya membaca teorinya. Jadi, tinggal menyesuaikan dengan usaha makanan yang sedang dijalankan. Setelah itu, baru bisa lebih mudah menentukan strategi pemasarannya. 

Faktor-Faktor SWOT

Analisis SWOT merupakan hasil pemikiran dari Albert Humphrey. Albert adalah seorang peneliti yang berasal dari Stanford Research Institute. Dalam penelitiannya, Albert menemukan bahwa kegagalan perencanaan usaha ternyata dapat seseorang identifikasi sebelumnya.

Analisisnya memang tepat dan sangat bermanfaat untuk peningkatan penjualan bisnis. Maka dari itu, SWOT sampai sekarang masih banyak yang menggunakannya. SWOT sendiri merupakan singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), Threats (Ancaman). 

Keempat poin atau unsur tersebut terbagi ke dalam 2 faktor, yaitu internal dan eksternal. Jadi, semuanya nanti akan saling berhubungan dan memperlihatkan titik terang bagaimana kondisi usaha tersebut. Jika ingin informasi yang lebih jelas, maka bisa membaca penjelasan berikut. 

  1. Faktor Internal

Dalam analisis SWOT yang termasuk dalam faktor internal adalah Strength dan Weakness. Jadi, kedua unsur ini berasal dari produk itu sendiri. Pertama, Strength yang berarti kekuatan. 

Dengan begitu, pengusaha harus menganalisa apa saja yang menjadi keunggulan atau kelebihan dari produk tersebut. Selain itu, juga perlu menganalisa manfaat, keunikan, dan hal yang membuatnya lebih baik dari kompetitor. 

Sedangkan, Weakness yang berarti kelemahan merupakan bentuk analisa dari kekurangan produk. Selain itu, juga bisa menyematkan kenapa omset penjualan menurun. Nanti akan ada contoh analisis SWOT usaha makanan untuk lebih jelasnya. 

  1. Faktor Eksternal

Sisa unsur SWOT lainnya yaitu Opportunities dan Threats masuk dalam kategori faktor eksternal. Hal itu karena agar bisa mengetahui peluang dan ancaman apa saja, pengusaha harus riset di pasaran. 

Selain itu, pengusaha juga bisa melakukan angket kepada pihak luar untuk menambah informasi. Misalnya kesempatan atas usaha makanan yang sedang dijalankan. Selain itu, apakah sudah sesuai dengan tren yang sedang ramai di pasaran atau tidak. 

Sedangkan, untuk ancamannya sendiri bisa bertanya tentang kira-kira hambatan apa yang kemungkinan pengusaha peroleh. Bisa juga bertanya mengenai peraturan pemerintah yang bisa mengancam usaha tersebut. 

Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan

Pada bagian ini akan ada beberapa contoh analisis SWOT usaha makanan yang bisa pengusaha lihat. Dengan begitu, akan lebih mudah mengetahui bentuknya seperti apa dan bagaimana cara melakukannya. 

Berikut akam dicantumkan beberapa dari contoh analisis SWOT usaha kecil. Jadi, bukan hanya perusahaan besar yang wajib menerapkan hal ini. Pengusaha baru dengan bisnis kecil pun berlaku demikian.

Ibu rumah tangga biasanya banyak menggeluti usaha kue kering. Hal itu karena bisa memanfaatkan keahlian memasaknya untuk menambah pemasukan. Berikut contoh analisis SWOT usaha kue

  1. Strength (Kekuatan)

  • Memiliki variasi rasa yang cukup banyak, sehingga konsumen bisa menyesuaikan dengan selera. 

  • Lebih higenis dan berkualitas. 

  • Harga lebih murah.

  • Pemasaran dapat menjangkau seluruh kalangan masyarakat.

  1. Weakness (Kelemahan)

  • Tidak dapat tahan lama, dan biasanya hanya bertahan selama 2 bulan jika tanpa pengawet.

  • Kompetitor banyak karena pembuatannya mudah. 

  • Warnanya mudah memudar jika terkena sinar matahari.

  • Kreasi dan rasa tidak sering update.

  • Tarif penjualan mudah naik saat harga bahan baku untuk pembuatannya lebih mahal. 

  1. Opportunities (Peluang)

  • Jumlah pemesanan dapat melonjak saat hampir menjelang hari raya Idul Fitri. 

  • Bukan termasuk usaha musiman, jadi bisa menjualnya kapan saja. 

  • Mudah memperoleh pesanan, khususnya ketika mengadakan acara tertentu, seperti arisan dan lainnya. 

  1. Threats (Ancaman)

  • Ada kompetitor yang menjualnya dengan harga lebih murah.

  • Terdapat kue kering yang lebih tahan lama sebab memakai bahan pengawet.

  • Kompetitor yang berjualan kue kering dengan berkeliling.

  • Konsumen jenuh dengan variasi yang sama. 

Strategi Pemasaran dari Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan

Dari contoh analisis SWOT usaha makanan ringan di atas sudah jelas mengenai kondisi produk dan keadaan pasar. Jadi, yang perlu pengusaha lakukan adalah jika pada hari-hari biasa, sebaiknya gunakan PO. 

Artinya, melakukan pemesanan dahulu, baru pengusaha buatkan sesuai pesanan pelanggan. Dengan begitu, kue kering tersebut lebih gurih dan nikmat karena masih baru. 

Jika membuat dalam jumlah banyak, kemudian tidak ada yang membeli dalam beberapa hari. Tentu rasanya tidak segurih yang masih baru. Selain itu, konsumen biasanya lebih pemilih dan tidak suka dengan barang stok lama. 

Baru jika hampir tiba hari-hari besar yang biasanya membutuhkan banyak kue, maka produsen bisa langsung membuatnya. Jadi, tanpa harus menunggu pesanan datang. Hal itu karena peluang terjual lebih besar. 

Selain itu, meskipun kompetitor lain banyak yang menggunakan bahan pengawet, sebaiknya jangan ikut-ikutan. Utamakan kualitas dan nilai sehat dari kue tersebut. Dengan begitu, bisa menjadi nilai tambah untuk menarik lebih banyak konsumen. 

Itulah contoh analisis SWOT usaha makanan beserta strategi pemasaran yang dapat pengusaha lakukan. Tentunya penjelasan di atas mudah dimengerti, bukan? Dengan begitu, bisa langsung mempraktikkan terhadap bisnis makanan yang pengusaha jalani. (bisnisan.id)

Posting Komentar untuk "Berikut Contoh Analisis SWOT Usaha Makanan Berupa Kue Kering"