Tips Mengelola Keuangan Keluarga : Bijak Berbelanja
Tips Mengelola Keuangan Keluarga - Berbelanja adalah hal yang menyenangkan. Apalagi kalo pergi ke mal yang baru dengan berbagai barang yang ditata display menarik dengan ditambah sapaan yang ramah dari pramuniaga yang mencoba menawarkan produk terbaru atau bahkan produk yang lagi ngetrend saat ini.
Kemudian terdengarlah celetukan…teman-temanku
udah punya nih….aku belum punya. Apalagi kalo barang itu berhubungan dengan
lifestyle khususnya teknologi seperti handphone
yang lengkap dengan fitur-fitur barunya.
Saya pernah melihat orang berjejeran menunggu
untuk membeli sebuah handphone tertentu dan itu bukan sekali tapi saya
melihatnya berkali-kali dan mereka rela mengantre berjam-jam. Wow sangat
fenomenal!.
Namun, sekarang pertanyaannya apakah kita
telah bijak berbelanja atau hanya sekedar ikut-ikutan dan lupa akan hal
pengelolaan keuangan. Oleh karena itu Anda perlu tips keuangan bijak
berbelanja.
Disini kita diingatkan kembali apakah semua
pembelanjaan kita adalah untuk memenuhi kebutuhan atau sekedar memenuhi
keinginan atau hasrat semata. Sering kali yang tidak masuk akal adalah untuk
memenuhi keinginan atau hasrat, karena hal ini berhubungan dengan emosi dimana
acapkali kita lupa dan tanpa perhitungan untuk sekedar merealisasikan pembelian
barang ini.
Hati-hati sebelum membeli barang, tanyakan
dulu apakah saya sungguh-sungguh membutuhkan barang ini? Saya yakin bila Anda selalu
bertanya dulu, maka Anda dapat menahan belanja anda.
Pintar Mengatur Belanja Adalah Koentji !
Pintar pintarlah berbelanja, jangan ragu untuk
berinovasi dalam berbelanja yaitu mulai dari mencari toko yang memberikan discount
besar sampai mencari barang substitusi yang masih memberikan daya guna yang
sama.
Mari saya beri contoh ekstrem apabila Anda mau
memberikan manfaat ikan salmon buat anak anda, tapi terbatas pada masalah dana
maka bisa saja Anda membeli sisa-sisa potongan salmon yang biasanya dijual
murah dan tidak usah membeli salmon fillet yang lebih mahal.
Bukankah kalo disup memberikan manfaat yang
tidak jauh berbeda bahkan bisa dibilang sama. Contoh lain belilah barang yang
memiliki nilai manfaat yang sama kegunaannya dengan membandingkan harga yang
wajar sehingga Anda tidak terlalu terpatok pada masalah brand minded.
Yah kalo uang memang sudah berlebihan sih
boleh aja sekali kali punya 1 tas branded, tapi kalo setiap kali Anda ingin
membeli terus menerus bahkan mengoleksinya maka hati-hatilah.
Carilah barang yang pantas dengan harga yang
wajar sesuai budget anda. Bukankah untuk menjadi Cantik atau Tampan tidaklah
selalu harus mahal?
Namun bagaimanapun bukan sekedar pintar dalam
mencari barang yang sungguh-sungguh
dibutuhkan dengan harga yang terbaik yang bisa didapatkan, hal yang terpenting
adalah apakah pembelian ini sudah direncanakan dan dianggarkan.
Jangan sampai Anda berbelanja tanpa
merencanakan dan menganggarkannya terlebih dahulu karena sudah pasti Anda akan
keluar dari koridor keuangan anda. Jangan pernah andalkan kredit card Anda untuk
membantu Anda bila memang Anda tidak mampu dan belum menganggarkan pembelian
barang tersebut.
Jika demikian Anda pasti kesulitan untuk
melunasinya kelak. Akhirnya Anda bayar
minimum dengan bunga maksimum he he…. Saya tidak anti kredit card, tapi
pakailah kredit card dengan bijak karena kredit card adalah untuk sarana
membantu Anda dalam pembayaran dan bukan uang tunai Anda sesungguhnya.
Coba pelajari pengeluaran apa saja yang sering
kali membebani Anda dan jelas jelas merupakan pengeluaran konsumtif. Hati-hati
bahkan sering kali tanpa disadari justru pengeluaran yang kecil-kecil bersifat
konsumtif inilah yang tidak terasa namum jelas berdampak besar karena ternyata
bila dijumlahkan nilainya besar.
Berbelanja dengan Bijak tidaklah sulit, yang
sulit adalah mengubah mindset kita untuk bisa mengendalikan keinginan kita dan
lebih memprioritaskan kebutuhan kita bukan saja kebutuhan saat ini tapi juga
kebutuhan masa depan.
Bila mindset sudah benar ditambah dengan
pengetahuan yang cukup maka InsyaAllah pengelolaan keuangan keluarga menjadi
lebih mudah.
Apa kata Neraca Keuangan Keluarga Anda
Seperti yang telah kita ketahui bahwa di dalam
menilai kesehatan sebuah perusahaan adalah tidak terlepas dari laporan
keuangannya dan analisa-analisa rasio yang ada di dalam laporan keuangan
tersebut, demikian juga dengan kesehatan keuangan keluarga juga memerlukan
analisa laporan keuangan keluarga bersangkutan.
Analisa Laporan Keuangan
Sebelumnya kita telah berbicara mengenai
Laporan keuangan rugi laba dan laporan arus kas dari keuangan keluarga,
sekarang kita akan berbicara khusus mengenai neraca keuangan keluarga.
Sebenarnya apa sih tuh Neraca keuangan keluarga dan informasi apa yang dapat Anda
simpulkan melalui analisa laporan ini.
Sama seperti neraca keuangan perusahaan, kita
juga membaginya menjadi sisi Assets di sebelah kiri dan sisi Liabilty dan Net
Worth di sebelah kanan.
Anda dapat membagi sisi Aset menjadi 3 bagian
yaitu Aset Likuid (yaitu dana yang setiap saat Anda bisa gunakan seperti
yang ada di Kas, Giro dan Tabungan) Aset
Personal (yaitu aset yang umumnya tidak produktif dan hanya digunakan untuk
kepentingan pribadi seperti mobil pribadi, perabot rumah tangga, perhiasan
untuk dipakai sendiri, Elektronik, dsb) dan yang terakhir Aset Investasi
(yaitu aset yang menghasilkan return atau nilainya cenderung meningkat dari
waktu ke waktu, jadi sifatnya produktif dan bukan untuk tujuan konsumtif
seperti Deposito, reksadana, obligasi, saham).
Sedangkan sisi Liability dapat dibagi
menjadi 2 yaitu Hutang Jangka Pendek
(yang akan jatuh tempo dalam waktu 1 tahun) dan Hutang Jangka Panjang
(sisa hutang yang akan jatuh tempo di atas 1 tahun). Sedangkan Net Worth atau
kekayaan bersih tinggal mengurangkan antara total aset dengan total liability
tersebut.
Nah sama seperti analisa laporan keuangan pada
umumnya, bahwa Net Worth ini haruslah selalu dijaga karena menunjukkan kekayaan
bersih dari sebuah keluarga, Anda kaya atau tidak kelihatan dari nilai net
worth ini.
Kemampuan untuk mengelola keuangan dengan selalu
melakukan analisa lalu lintas keuangan keluarga guna mempelajari pola
pengeluaran dapat menghasilkan kemampuan untuk
mengendalikan keuangan keluarga yang dapat menghasilkan suatu net cash
flow setiap bulan dari waktu ke waktu. Net Cash flow inilah yang akan menambah
Net Worth atau kekayaan bersih anda.
Jadi jangan boros, Bung dan Non… supaya
kekayaan Anda bertambah terus.
Coba Anda bayangkan kalau tiap bulan nilai
deposito dan reksa
dana Anda bertambah, yah besar kecil relatif yah, tapi yang penting Anda bertekad
untuk itu sampai tujuan keluarga Anda tercapai.
Sedangkan untuk menganalisa lebih detil posisi
kesehatan keuangan keluarga diperlukan analisa ratio-ratio seperti analisa
liquidity ratio, debt ratio, debt service ratio, saving to income ratio,
solvency ratio. Melalui analisa ratio-ratio ini kita dapat mengetahui posisi
kesehatan keuangan kita sehingga kita tahu apa yang harus diperbaiki dan
strategi apa yang harus dilakukan.
Analisa ini akan membantu kita dalam
menetapkan tujuan keuangan keluarga.
Strateginya adalah arahkan agar Anda sebanyak
mungkin memiliki aset yang produktif, atau ada orang yang menyebutnya
investment asset, ada yang menyebutnya good asset , ada yang menyebutnya
positive asset yaitu aset yang dapat
memberikan Anda cash flow tambahan, lalu lakukan investasi tambahan
(reinvestment) dengan tetap menjaga posisi likuiditas Anda dan menjaga posisi
hutang Anda sehingga Anda masih memperoleh net additional cash flow atau
economic value added terhadap pengelolaan hutang anda.
Yah berhutang boleh-boleh aja asal jangan
hutang untuk tujuan konsumtif, seperti hutang kredit card untuk beli elektronik
atau hp yang lagi ngetrend. Berhutanglah dengan rasional dengan melihat manfaat
ekonominya buat anda, yah kalo berhutang untuk usaha atau untuk beli
properti yang disewa-sewakan yah okay
okay aja tinggal berhitung aja , you make money or loose money.
Kalo masih ada additional value nya atau
menguntungkan dalam jangka panjang atau untuk menghasilkan return yang
memberikan economic value added (net cash flow tambahan )seteleh dikurangkan
biaya hutang tersebut, maka Anda telah berhutang dengan rational. Jangan sampai
yang terjadi adalah sebaliknya yaitu Anda berhutang untuk tujuan konsumtif
sampai-sampai net worth Anda lebih kecil dari hutang anda, saya yakin net worth
Anda akan segera tergerus dari waktu ke waktu yang akhirnya Anda bisa
bangkrut.
Nah dalam hal ini diperlukan cara berpikir
yang rational, yah gak perlu lah naik mobil Eropa yang mewah kalo memang belum dalam kapasitasnya, bukankah lebih rational kalo kita memilih
mobil Jepang yang CC nya lebih kecil.
Yah cita-cita untuk punya mobil mewah boleh-boleh aja Bung, tapi
pikirkan dulu apa semua kebutuhan dan perencanaan keuangan yang prioritas buat
keluarga Anda sudah terpenuhi atau belum.
Hanya dengan bertindak bijaksana , Anda dapat
membantu menolong diri Anda sendiri mencapai tujuan akhir keuangan keluarga
anda.
Ingat kalimat Mensana Incorporisano yaitu di dalam
Tubuh yang Sehat terdapat Jiwa yang sehat pula, nah sehubungan dengan itu
jangan sampai kita tidak menjaga kesehatan keuangan keluarga kita, kalo sampai
gak menjaga kesehatan yang satu ini, hati-hati lo salah salah nanti jiwanya
juga terganggu, coba aja Anda lihat suami istri yang berkelahi hanya karena
masalah keuangan yang tidak sehat ini.
Hmm tapi katanya Cinta adalah segalanya… bisakah
Cinta Anda mengalahkan masalah yang satu ini. Nah itu kembali kepada Anda sendiri.
Salam SUKSES..... (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Tips Mengelola Keuangan Keluarga : Bijak Berbelanja"