Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Usaha Bisa Ditiru Apa Yang Harus Kita Lakukan ?

Daftar Isi [Tampil]

Usaha Bisa Ditiru Apa Yang Harus Kita Lakukan ? - Memang jengkel rasanya seolah seperti darah ini naik berkumpul di ubun-ubun jika sebuah usaha atau bisnis yang kita jalankan tiba-tiba ditiru oleh orang lain. Terlebih lagi jika bidang bisnis tersebut adalah sesuatu yang baru, yang kita hasilkan dengan mengerahkan sebagian besar potensi daya kreativitas yang kita miliki.

Dan yang lebih menjengkelkan lagi, si peniru melakukannya di depan hidung kita, membuka toko atau usaha yang sama di sebelah tempat kita berbisnis. Grrrrrhhhh…geram rasanya, tapi eeiittts tenang…tenang…tenang memang begitulah tabiat dunia bisnis yang harus kita terima, pelajari, pahami dan hadapi.

Usaha Bisa Ditiru Apa Yang Harus Kita Lakukan


Celakanya lagi kita juga sering mendengar semboyan atau jargon dalam dunia bisnis yang mendidik kita untuk menjadi peniru dan bukannya pencipta. Jargon itu berbunyi ATM (Amati, Tiru & Modifikasi). Meski ada klausul “modifikasi” disana, tetap saja penekannya berada pada kata “Tiru” yang artinya mendidik kita untuk hanya cukup menjadi “tukang jiplak” alias “peniru” dengan sedikit modifikasi.

Salah ? Tentu saja tidak, karena dalam dunia bisnis berlaku prinsip ekonomi. Bisnis adalah soal mencari keuntungan. Keahlian bisnis adalah soal bagaimana lihainya kita mengeluarkan sesedikit mungkin biaya untuk mendapatkan semaksimal mungkin hasil.

Jadi dalam sudut pandang bisnis prinsip ATM adalah sesuatu hal yang wajar. Jadi kita tidak perlu emosi bila memang usaha kita bisa ditiru, santai…tenang saja. Lagi pula kata orang salah satu ciri calon pengusaha sukses adalah senang bercanda dan “tidak gampang marah”. Dan lagi pula lagi, dengan ditirunya usaha atau bisnis yang kita rintis sebenarnya justru semakin menguntungkan kita, lho kok bisa ? Begini :

 

Membuat bisnis makin dikenal

Bagaimana bisa ? Sebuah bisnis yang banyak pelakunya akan menciptakan sebuah komunitas atau pasar bagi bisnis itu. Berkumpulnya pelaku bisnis serupa di suatu kawasan justru semakin menarik minat pembeli untuk datang, mirip-mirip konsep aglomerasi lah. Walaupun sedikit berbeda, tidak menutup kemungkinan suatu saat memang akan terbentuk suatu aglomerasi, yang artinya akan berdampak pada biaya yang lebih efisien buat kita.

Logika sederhananya jika ingin membeli bunga, tentu kita lebih senang datang ke kawasan yang di situ banyak penjual bunganya daripada ke toko bunga yang berdiri sendirian. Alasannya sederhana, dengan banyaknya penjual bunga berarti banyak pula pilihan bunga yang bisa kita dapatkan. Betul kan ?

 

Meningkatkan brand image bisnis kita

Dengan ditiru atau dijiplak oleh orang lain, nama atau usaha kita akan semakin melekat kuat dalam pikiran konsumen bahwa kita adalah yang memulai atau yang “pertama”. Dikenal sebagai yang pertama dalam bisnis adalah sebuah keuntungan besar bagi kita.

 

Menunjukkan bahwa bisnis kita memiliki potensi

Kabar baik bagi kita, ketika bisnis kita dijiplak itu artinya bisnis kita memiliki potensi atau ceruk pasar yang tidak sedikit. Jika tidak demikian mengapa orang lain susah-susah meniru bisnis kita ?

 

Mendapatkan bahan perbandingan

Ada pepatah mengatakan “ Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak “. Begitulah, terkadang susah bagi kita untuk menemukan sendiri apa kekurangan bisnis kita. Dengan memperhatikan “penjiplak” kita , kita bisa belajar untuk menemukan celah-celah atau kekurangan yang mungkin ada sehingga bisa segera untuk kita perbaiki.

 

Dengan demikian bisnis kita akan semakin baik, kokoh dan berkembang. Tentu saja ada beberapa tindakan yang harus kita ambil jika terjadi “penjiplakan” terhadap bisnis kita. Keempat keuntungan di atas akan menguap percuma jika kita hanya diam dan tidak melakukan apa-apa. Satu hal yang harus kita lakukan adalah “inovasi”. Dengan inovasi secara berkelanjutan kita menunjukkan kepada konsumen bahwa kita masih ada dan tetap berada di depan.

Maka percayalah, akan sulit bagi “penjiplak” kita untuk dapat mengejar apalagi mendahului, sebab sampai dunia kiamat nanti yang namanya “peniru” akan selalu berada di belakang “yang ditiru”. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk emosi apalagi sampai meminta mbah dukun bertindak untuk menghadapi “penjiplakan” dalam dunia bisnis.

 

Ingat, bahwa usaha bisa ditiru tapi rejeki tidak bisa. Semoga bermanfaat, salam sukses berwirausaha (bisnisan.id).

Posting Komentar untuk "Usaha Bisa Ditiru Apa Yang Harus Kita Lakukan ? "