Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tips Jaga Keamanan Data Pribadi Ketika Transaksi Online

Daftar Isi [Tampil]

Tips Jaga Keamanan Data Pribadi Ketika Transaksi Online



Pada bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri, kita akan sering melihat meningkatnya transaksi keuangan elektronik seperti perbankan digital, e-commerce, dan donasi online. Seiring dengan perkembangan teknologi, masyarakat semakin mudah melakukan transaksi secara online, terlebih lagi di masa pandemi ini. Namun, kita juga harus waspada karena semakin tingginya aktivitas transaksi online juga membawa risiko kejahatan siber yang semakin tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan dan keamanan saat melakukan transaksi online.


Nah, berikut ini adalah tips-tipsnya =


Tidak membagikan Identitas Offline ataupun Online


Dalam era digital seperti sekarang, menjaga keamanan identitas pribadi menjadi sangat penting. Data-data pribadi seperti KTP, Paspor, dan nomor identitas lainnya dapat digunakan oleh para penjahat siber untuk melakukan kejahatan seperti pencurian identitas dan penipuan online.


 Selain itu, penggunaan username, password, dan kode OTP juga perlu diperhatikan. Sebaiknya, jangan menuliskannya sembarangan dan tidak menggunakan fitur copy-paste. Hal ini dikarenakan peretas dapat dengan mudah memperoleh akses ke clipboard perangkat pengguna yang kode-kodenya tidak terenkripsi sama sekali. Dengan akses ini, peretas dapat melakukan verifikasi dan otentikasi transaksi yang tidak diinginkan oleh pengguna. 


Jangan Klik Link Yang Mencurigakan


Mungkin kamu pernah merasakan betapa menjengkelkannya ketika ada seseorang yang berusaha menipumu dengan cara yang licik dan tidak bermoral. Ya, penipuan adalah salah satu bentuk perilaku yang dapat merugikanmu secara finansial dan emosional.


Salah satu trik yang paling sering dilakukan oleh pelaku penipuan adalah mengirimkan tautan berisi formulir pendaftaran palsu melalui pesan singkat atau email. Mereka akan mengatasnamakan institusi resmi seperti bank atau pemerintah, sehingga kamu merasa yakin bahwa itu adalah tautan yang aman dan sah.


Namun, sebaiknya kamu jangan terlalu percaya begitu saja dengan pesan-pesan semacam itu. Kamu harus memastikan terlebih dahulu bahwa akun yang mengirimkan pesan tersebut benar-benar berasal dari institusi resmi yang terpercaya.


Ingatlah bahwa institusi resmi biasanya tidak akan meminta pengguna untuk memberikan informasi sensitif seperti password atau nomor kartu kredit melalui pesan singkat atau formulir online. Mereka akan menggunakan moda yang lebih terproteksi seperti website resmi mereka atau aplikasi dengan sistem keamanan yang ketat.



Hindari Menggunakan WiFi Tidak Terenkripsi


Saat berselancar di dunia maya dengan menggunakan wifi publik, Anda harus waspada terhadap ancaman kejahatan siber seperti "Man in the Middle Attack" atau MitM. Para pelaku kejahatan ini berperan sebagai penyusup di antara pengguna internet dan penyedia layanan digital, dan semakin tinggi risikonya ketika Anda menggunakan wifi publik yang kurang aman.


Dalam aksi MitM, para pelaku biasanya memanfaatkan informasi pribadi yang terkirim melalui jaringan yang tidak terenkripsi. Mereka menargetkan pengguna aplikasi keuangan, e-commerce, atau situs layanan lainnya untuk mencuri data pribadi seperti nomor kartu kredit, username, dan password.


Agar terhindar dari bahaya MitM, sebaiknya Anda menunda melakukan transaksi keuangan atau akses situs sensitif hingga Anda menggunakan jaringan yang lebih aman seperti wifi pribadi atau mobile data. Ingatlah, keamanan data pribadi Anda sangatlah berharga dan harus dijaga dengan baik.












Posting Komentar untuk "Tips Jaga Keamanan Data Pribadi Ketika Transaksi Online"