Hati - Hati Modus Penipuan Ini Bisa Membuat Uang Anda Hilang !

Daftar Isi [Tampil]

 Hati - Hati Modus Penipuan Ini Bisa Membuat Uang Anda Hilang !

Waspadalah, karena modus penipuan semakin hari semakin susah ditebak. Yang terbaru ada korban yang harus kehilangan uang 40 Juta karena disuruh mengunduh sebuah aplikasi, yang sebenarnya adalah modus untuk mengetahui kode otp/password penting dari korban.

Oknum kejahatan internet, akan mengirim pesan secara random, dan mengaku sebagai kurir atau orang yang menyampaikan undangan pernikahan. Mereka membujuk korban untuk mengunduh aplikasi, dengan mengatakan aplikasi tersebut berisi informasi pernikahan atau data pengiriman barang. Padahal aplikasi tersebut adalah phising.

Agar kita lebih waspada terhadap modus penipuan, kita wajib mengenali jenis-jenisnya terlebih dahulu ; 

Penipuan dengan modus kiriman paket dari luar negeri

Penipuan yang mengatasnamakan kurir barang yang berasal dari luar negeri, sudah banyak memakan korban masyarakat Indonesia. Korban mendapatkan pesan di aplikasi chatting, yang nomornya seperti berasal dari pihak pengiriman luar negeri = FedEX, UPS dan Lain-lain.

Bila ingin mendapatkan barang, korban diminta untuk membuka link untuk mentransfer sejumlah uang untuk membayar pengiriman. Bila dibuka link tersebut, meminta korban untuk mengisi data - data privasi seperti Kode OTP. 

Penipuan dengan mengaku sebagai anggota keluarga yang butuh pertolongan

Ada juga modus penipuan yang pelakunya mengaku sebagai anggota keluarga yang butuh pertolongan. Mereka mengaku sedang tertimpa bencana, penyakit atau kecelakaan. Dan meminta korbannya untuk mengirimkan sejumlah uang.

Modus seperti sudah ada dari dulu dan masih ada sampai Sekarang. Kerap dilakukan dengan melakukan telepon, SMS atau chating di WhatsApp. Jika menemukan modus seperti ini tidak usah ditanggapi dan langsung blokir nomor pelaku.

Modus Badan Amal

Jangan kaget bahwa modus penipuan dengan mengaku badan amal adalah sesuatu yang benar-benar nyata. Pelaku memanfaatkan belas kasih orang dalam melancarkan modus ini. Mereka biasanya menceritakan sebagai yayasan untuk menampung orang yatim, fakir miskin dan sebagainya. Tak jarang mereka memakai foto/video anak terlantar dan korban perang untuk menimbulkan rasa kasihan pada korban.

Modus ini biasanya dilakukan dengan cara mengirim email/pesan di WhatsApp korban. Pelaku juga meminta informasi data seperti rekening bank, kartu debit dan sebagainya.