Perbedaan Kewirausahaan Tradisional dan Kewirausahaan Modern
Perbedaan
Kewirausahaan Tradisional dan Modern – Kewirausahaan adalah suatu proses dimana
seseorang memulai suatu bisnis atau usaha baru dengan mengambil risiko dan
bertanggung jawab atas hasilnya. Konsep kewirausahaan meliputi kemampuan
seseorang dalam memulai dan mengelola suatu bisnis, serta kemampuan untuk
mencari peluang dan mengambil keputusan yang tepat dalam mengelola bisnis
tersebut.
Kewirausahaan
merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan ekonomi suatu negara,
karena dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, serta
membantu mengembangkan inovasi dan teknologi baru. Selain itu, kewirausahaan
juga dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat, karena dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang terlibat dalam
kegiatan usaha tersebut.
Kewirausahaan Tradisional
Kewirausahaan tradisional merupakan suatu
bentuk kewirausahaan yang berdasarkan kearifan lokal dan budaya setempat, serta
mengandalkan sumber daya yang terdapat di sekitar tempat tinggal. Kewirausahaan
tradisional biasanya melibatkan kegiatan produksi yang bersifat konvensional,
seperti pertanian, perikanan, dan industri kecil.
Contoh kewirausahaan tradisional di Indonesia
adalah kegiatan usaha pertanian, perikanan, dan peternakan yang dilakukan oleh
petani, nelayan, dan peternak di daerah pedesaan. Kewirausahaan tradisional
juga dapat berupa kegiatan usaha industri kecil di daerah pedesaan, seperti
pembuatan kerajinan tangan, produksi makanan tradisional, dan lain-lain.
Keunggulan
Kewirausahaan Tardisional
Kewirausahaan tradisional memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
1.
Memiliki daya tahan yang tinggi
karena tergantung pada sumber daya yang terdapat di sekitar tempat tinggal,
sehingga tidak terpengaruh oleh perubahan harga atau ketersediaan sumber daya
dari luar daerah.
2.
Mampu menjaga keberlangsungan
hidup masyarakat di daerah pedesaan, karena kegiatan usaha ini merupakan sumber
penghidupan bagi masyarakat setempat.
3.
Berpotensi menjadi sumber devisa
bagi negara, karena kegiatan usaha ini dapat mengekspor produk-produk unggulan
ke negara lain.
4.
Mampu menjaga keberlangsungan
budaya setempat, karena kegiatan usaha ini mengandalkan kearifan lokal dan
budaya setempat.
Meskipun demikian, kewirausahaan tradisional
juga memiliki beberapa tantangan, diantaranya:
1.
Kurangnya akses terhadap teknologi
dan informasi yang memadai, sehingga kegiatan usaha ini seringkali terbatas
oleh keterbatasan produktivitas dan efisiensi.
2.
Kurangnya akses terhadap pasar
yang luas, karena kegiatan usaha ini biasanya terbatas pada pasar lokal atau
regional saja.
3.
Kurangnya akses terhadap modal dan
dukungan pemerintah, sehingga kegiatan usaha ini seringkali kesulitan dalam
mengembangkan usahanya.
Kewirausahaan Modern
Kewirausahaan modern adalah suatu bentuk
kewirausahaan yang mengandalkan teknologi dan inovasi dalam proses produksi dan
pemasaran produknya. Kewirausahaan modern biasanya terdapat di sektor industri
dan jasa yang membutuhkan tingkat teknologi dan inovasi yang tinggi.
Contoh kewirausahaan modern di Indonesia
adalah kegiatan usaha yang berbasis teknologi informasi, seperti pembuatan
aplikasi, layanan cloud computing, dan lain-lain. Kewirausahaan modern juga
dapat berupa kegiatan usaha yang berbasis teknologi tinggi, seperti pembuatan
produk-produk elektronik atau mesin-mesin industri.
Kewirausahaan modern memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
1.
Mampu menghasilkan produk-produk
berkualitas tinggi dengan efisiensi yang tinggi, karena mengandalkan teknologi
dan inovasi dalam proses produksi.
2.
Mampu menjangkau pasar yang luas,
karena dapat menggunakan teknologi dan inovasi untuk mempromosikan produknya
kepada konsumen di berbagai wilayah.
3.
Mampu menciptakan lapangan kerja
yang berkualitas, karena kegiatan usaha ini biasanya membutuhkan sumber daya
manusia yang terampil dan terlatih.
4.
Berpotensi menjadi sumber devisa
bagi negara, karena kegiatan usaha ini dapat mengekspor produk-produk unggulan
ke negara lain.
Perbedaan
Kewirausahaan Tradisional dan Kewirausahaan Modern
Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara
kewirausahaan tradisional dan kewirausahaan modern:
1.
Sumber daya yang digunakan: Kewirausahaan
tradisional mengandalkan sumber daya yang terdapat di sekitar tempat tinggal,
sedangkan kewirausahaan modern mengandalkan sumber daya yang diperoleh dari
luar daerah.
2.
Teknologi yang digunakan: Kewirausahaan
tradisional biasanya menggunakan teknologi yang sederhana dan konvensional,
sedangkan kewirausahaan modern menggunakan teknologi yang canggih dan terkini.
3.
Skala usaha: Kewirausahaan tradisional umumnya
beroperasi pada skala kecil atau menengah, sedangkan kewirausahaan modern dapat
beroperasi pada skala besar.
4.
Pasar yang dituju: Kewirausahaan tradisional
biasanya terbatas pada pasar lokal atau regional, sedangkan kewirausahaan
modern dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan global.
5.
Inovasi yang dilakukan: Kewirausahaan
tradisional biasanya kurang inovatif, karena terbatas pada kearifan lokal dan
budaya setempat, sedangkan kewirausahaan modern lebih inovatif karena
mengandalkan teknologi dan inovasi dalam proses produksi dan pemasaran
produknya.
6.
Tingkat risiko: Kewirausahaan tradisional
memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan kewirausahaan modern.
Demikianlah apa yang
bisa kami sampaikan mengenai perbedaan kewirausahaan tradisional dan kewirausahaan
modern. Semoga bermanfaat dan salam sukses selalu. (bisnisan.id)
Posting Komentar untuk "Perbedaan Kewirausahaan Tradisional dan Kewirausahaan Modern"