Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Lebih dalam tentang Prakiraan dalam bisnis, pentingkah ?

Daftar Isi [Tampil]

 Lebih dalam tentang Prakiraan dalam bisnis, pentingkah ?




Dijelaskan dalam Kamus besar bahasa Indonesia, kata Prakiraan merupakan dasar dari kata prakira. Prakiraan merupakan sebuah nominal ( kaya benda ) yang bisa digunakan untuk mengungkapkan nama orang, lokasi, benda hingga semua yang dibendakan.


Jika disambungkan dalam dunia bisnis, Prakiraan adalah metode yang digunakan untuk mengira-ngira tingkat penjualan di masa depan, atau dalam bahasa Inggris disebut forecasting.


Prakiraan diperlukan sebagai bagian untuk menentukan perencanaan dan manajemen produksi dalam menghadapi ketidakpastian pasar di masa depan. Detail mengenai prakiraan dalam bisnis simak uraian berikut ini:


Penerapan Prakiraan


Ada 2 cara penetapan prakiraan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif dilakukan dengan melakukan analisa secara deskriptif, untuk Mendapatkan pendapat-pendapat yang diperlukan. Berbeda dengan kuantitatif yang mengandalkan perhitungan matematis.


Detail mengenai keduanya sebagai berikut:


Prakiraan Kuantitatif


  1. Time series


Metode ini dipakai untuk memprediksi data masa lalu dengan memakai variabel dan atau kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya dalam waktu yang berurutan. Misal dalam jangka 1 Minggu, 1 bulan, 1 tahun dan seterusnya.


Jika melakukan metode time series memerlukan 2 alat yaitu : pemulusan dan dekomposisi. Pemulusan diambil dari rata-rata kesalahan di masa lalu dengan menambahkan presentase kesalahan prediksi sebelumnya, yang dihasilkan dari perbedaan nilai real dengan nilai prediksinya.


  1. Metode Casual


Ini merupakan metode prakiraan yang dihasilkan dari sebab kausalitas, permintaan yang dihubungkan dengan variabel lain yang masih berpengaruh.contohnya: tingginya permintaan baju islami karena menjelang momen idul Fitri, naiknya pendapatan masyarakat hingga faktor mayoritas masyarakat yang Muslim.


Model pengalaman yang direkomendasikan nantinya berbentuk kumpulan yang berasal dari variabel-variabel yang sudah diuji kebenarannya. Metode Casual bisa diambil ketika susah mengetahui variabel yang berpengaruh.


Prakiraan Kualitatif


Ini merupakan metode yang lebih menitikberatkan objektifitas, hal ini disebabkan oleh latar belakang beberapa orang seperti tingkat pendidikan, intuisi dan emosi. Dampaknya hasil dari prakiraan kualitatif ini bisa berbeda untuk masing-masing orang.



  1. Survei pasar


Metode prakiraan kualitatif dilakukan dengan meminta pendapat dari calon konsumen yang diharapkan menjadi segmentasi pasar yang tertarik melakukan pembelian suatu produk. Cara melakukan survei pasar ada banyak caranya, seperti : memberi kuisioner, wawancara face to face, telepon dan sebagainya.


  1. Opini dari eksekutif


Cara ini sebenarnya sama dengan cara pertama namun dengan objek yang lebih terbatas. Opini dari eksekutif bisa berasal dari manajer pemasaran, manajer keuangan, manajer produksi, manajer SDM dan lain sebagainya. Meskipun kecil, objek dari prakiraan kualitatif ini memiliki tingkat potensial yang tinggi.


  1. Gabungan tenaga penjualan


Metode ini dilakukan dengan menyatukan semua tenaga penjualan pada setiap daerah, nantinya akan dikumpulkan dalam tingkat provinsi hingga nasional. Prakiraan harus dilakukan secara matang karena orang-orang yang menjadi objek, merupakan orang yang memiliki segudang pengalaman dalam dalam bidang yang digelutinya.


Posting Komentar untuk "Lebih dalam tentang Prakiraan dalam bisnis, pentingkah ?"