Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli
Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat
Beli - Endorser dalam komunikasi merek sangatlah penting. Lantaran
menunjukkan hasil positif, kebutuhan endorser pun semakin berkembang dalam
bentuknya sekarang ini. Kebanyakan pemilik merek merangkul para endorser dari
orang yang sudah terkenal untuk mendapatkan perhatian publik yang lebih banyak.
Dari kaca mata ilmu komunikasi, ada kriteria
utama yang harus dimiliki seorang endorser, yakni kredibilitas dan daya
tarik. Kredibilitas endorser lebih penting ketimbang daya tariknya. artis
yang kredibel adalah orang yang bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.
Kredibilitas ini menyangkut dua poin utama:
yakni si endorser merupakan orang yang bisa dipercaya dan orang yang mempunyai
keahlian tertentu. Tiger Wood, misalnya, lebih cocok untuk produk-produk Golf
daripada Julia Perez.
Bagaimana Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli
Dari tarik seorang endorser lebih terletak
pada faktor familiernya. Mengapa kita memakai selebriti atau orang terkenal,
tak lain untuk membangun kepercayaan publik.Tujuannya agar ada orang ketiga
yang memberi testimoni tentang merek produk tersebut. Ini lebih baik ketimbang
pemilik sendiri yang berbicara.
Dari sisi komunikasi, para pesohor berperan
sebagai sumber referensi. Sementara, konsumen maupun pembeli menjadi grup
aspirasi yang terpicu memakai apa yang dipakai para endorser tersebut.
Akhirnya, yang paling penting adalah
kesesuaian dengan produknya. Ada korelasi langsung antara produk dengan sosok selebriti
yang mengiklankannya. Dalam hal ini, kredibilitas tentunya lebih penting
ketimbang daya tariknya.
Kalau dibuat skema, peran endorser pertama
kali untuk membangun perhatian (attention) dan kesadaran (awareness).
Lalu, dari kesadaran ini, diharapkan muncul sebuah pemahaman (understanding).
Pemahaman ini akan memicu sikap sekaligus perilaku yang harapannya
berujung pada pembelian produk.
Sebelum memilih endorser, perlu diperhatikan
lebih dulu grup preferensinya. Ada banyak pemasang iklan yang menegaskan
sebaiknya ada korelasi jelas antara endorser dengan produknya. Dalam bahasa
komunikasi, kalau hal ini terjadi, terwujudlah komunikasi penuh makna. Pesan
komunikasi sampai di benak konsumen.
Peran komunikasi perusahaan penting
sekali khususnya bila endorser sedang mengalami kasus. Mendiang Michael
Jackson, misalnya, pernah menjadi pertimbangan serius Pepsi setelah dirinya
terganjal kasus skandal pelecehan seksual. Pepsi berpikir keras apakah mau
menghentikan penyanyi yang akrab disebut Jacko itu atau tidak. Akhirnya,
lantaran pertimbangan kepopuleran dia sebagai Raja Pop di tahun 1990-an, Pepsi
tetap mempertahankan Jacko sebagai endorser-nya.
Memang lifecycle selebriti
patut juga dipertimbangkan. Terutama reputasinya. Pada intinya, bila endorser
terlibat sebuah kasus, pemilik merek harus melihat objektifnya.
Sementara itu, sang endorser tidak selalu
dari selebriti. Ada alternatif lain : eksekutif, CEO perusahaan, tokoh politik,
atau tokoh animasi film. Mobil Ford, misalnya, saat sedang menggelar penarikan
produknya, CEO Ford turun tangan sendiri untuk berkomunikasi dengan
publik. Ia bercerita tentang riwayat Ford yang justru mengundang simpati
publik.
Pada intinya, ukuran efektifitas peran
endorser tak lain dan tak lepas dari tujuan pemilik merek itu menggandeng
endorser itu sendiri. Pengaruh
celebrity endorser tidak hanya terhadap minat beli melainkan bisa lebih umum,
misalnya pada positioning
merek dalam persaingan. (bisnisan.id)
Posting Komentar untuk "Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli"