Tips Atur Keuangan Untuk Orang tua Yang Baru Selesai Persalinan

Daftar Isi [Tampil]

 Tips Atur Keuangan Untuk Orang tua Yang Baru Selesai Persalinan

Setelah masa persalinan, tanggungan keluarga tentunya bertambah dengan kehadiran seorang anak. Setiap orang tua tentu wajib merawat anaknya sebaik mungkin. Memastikannya tumbuh sehat, memberikan sandang, pangan, papan hingga membiayai pendidikan anak. Orang tua harus berpikir masa depan salah satunya dengan mempersiapkan kekuatan finansial yang cukup.

Dalam artikel ini kami akan membahas tentang tips atur keuangan untuk orang tua yang selesai persalinan:

Beli barang bekas layak pakai

Untuk meminimalisir pengeluaran tak ada salahnya membeli barang bekas layak pakai. Hal ini bisa diterapkan juga untuk memenuhi kebutuhan bayi, seperti membeli stroller dan baby Walker. Pasalnya barang-barang tersebut sering menguras kantong apabila dibeli dalam kondisi baru. 

Terlebih penggunaan barang tersebut juga tidak lama, karena bayi memiliki pertumbuhan yang pesat. Membeli barang bekas bisa dipertimbangkan, apabila barang tidak terlalu urgensi. Anda juga boleh menerima pemberian kebutuhan bayi dari keluarga/kerabat meskipun dalam kondisi bekas.

Persiapkan Masa Depan Anak

Mencukupi kebutuhan anak memang harus didahulukan namun jangan lupa untuk menyisihkan uang untuk masa depan anak. Terlebih untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menabung di bank, mendaftar asuransi kesehatan atau menyisihkan dana darurat. Intinya orang tua harus memiliki aset yang khusus untuk masa depan anak.

Sisihkan paling tidak 5% dari gaji sebagai uang masa depan anak, semakin dini semakin baik. Agar orang tua sudah memiliki kesiapan cukup saat anak mulai waktu sekolah.

Prioritaskan Anak

Biasanya antusiasme orang tua dalam menyambut anak pertama akan diwujudkan dengan membelikan sesuatu yang diinginkan anak contohnya seperti mainan dan makanan mahal. Jika itu dilakukan 1 - 2 kali masih wajar, namun jangan dijadikan kebiasaan. Orang tua perlu memprioritaskan kebutuhan yang diperlukan anak, bukan sesuatu yang diinginkan anak.

Mainan-mainan mahal bisa jadi mubazir karena anak-anak cepat bosan. Alhasil akan jadi pemborosan uang bila sudah jadi kebiasaan. Lebih baik membuat daftar prioritas anak, agar pengeluaran lebih terarah pada kebutuhan anak yang tepat.

Menjual barang anak yang sudah tidak dipakai

Jika anak meninggal banyak barang yang sudah terpakai, karena faktor usia atau hal lainnya. Orang tua bisa menjual barang tersebut untuk mendapatkan uang. Ini merupakan solusi yang bagus daripada membiarkan barang tersebut teronggok di ruang penyimpanan. 

Pastikan barang anak yang dijual masih dalam keadaan bagus dan layak pakai, agar pembeli masih bisa memanfaatkannya.