Divestiture Strategy, Apa Itu ? Ini Contohnya !
Divestiture Strategy, Apa Itu ? Ini Contohnya ! – Sering kali dalam strategi bisnis, kita seringnya mendengar kata merger atau akuisisi, tetapi apakah kita pernah mendengar strategi divestiture? Divestiture Strategy atau strategi pemisahan memang bisa jadi merupakan hal yang jarang dilakukan, mengingat orang berpikir bisa jadi perusahaan menjadi tidak sehat, keuntungannya tidak maksimal, dan beribu alasan lain yang membuat orang memilih untuk tidak melakukan strategi divestiture dalam bisnis.
Namun, mari kita mengulik case mengenai
Prudential Securities
pada dekade lalu. Perusahaan yang pernah menjadi
investment banking itu pernah melakukan akuisisi dengan Bache Group Inc pada
tahun 1991 dan tak tanggung-tanggung, Prudential bahkan menawarkan $385 juta
untuk hal ini. Tujuan akuisisi ini memang adalah untuk menjadikan Prudential
sebagai one-stop shop untuk seluruh kebutuhan financial services bagi customer.
Melanjutkan hal di atas, pada awal akuisisi
ini, George Ball direkrut menjadi CEO dari akuisisi Prudential dan Bache Group
Inc yang disebut dengan Pru-Bache Securities. Rencana untuk perusahaan ini
adalah fokus menjadi investment banking pada masa itu. Pada awalnya, Pru-Bache
menginvestasikan uang sebesar $200 juta dan juga mereka memiliki
sasaran para profesional baru.
Namun, seiring perjalanan waktu, Pru-Bache
malah semakin buruk di dalam reputasinya. Pada tahun 1987 stock market jatuh
lebih dari 500 points dan kehilangan 20% dari value setiap harinya. Pru-Bache
juga mengalami kerugian sebesar $50 juta di tahun 1989 dan $250 juta sebesar
1990. Sepertinya hal tersebut berlanjut dengan pengunduran diri CEO George Ball
pada tahun 1991.
Setelah hal tersebut, Pru-Bache akhirnya
berganti nama menjadi Prudential Securities dimana Harwick Simmons direkrut
menjadi CEO dan sempat membawa Prudential Securities menjadi sukses pada tahun
1990. Pada tahun 2000 Harwick Simmons pensiun dan John Strangfeld akhirnya
menjadi CEO yang baru.
Dalam waktu yang tidak lama, maka John Strangfeld
memutuskan untuk keluar dari investment banking dan memutuskan untuk fokus pada
insurance. Alasan mengapa ia memutuskan untuk memisahkan diri dari investment
banking adalah Prudential Insurance memutuskan untuk go public pada tahun 2001
dan merasa sulit untuk berkompetisi dalam lingkup investment banking.
Nah, belajar dari case Prudential Securities
tersebut, dari situ kita mengetahui bahwa strategi divestiture atau pemisahan
terkadang bukanlah suatu hal yang buruk, karena seringkali dengan adanya divestiture,
perusahaan akan lebih fokus dan penghasilan yang ada akan menjadi lebih besar
daripada sebelumnya.
Andaikan Prudential masih menjadi investment
banking, bisa jadi keuntungan yang didapatkan tidak terlalu besar, karena
fokusnya terlalu banyak dan tidak mudah berkompetisi dengan perusahaan lain
yang sudah punya nama. Namun, dengan strategi divestiture dan fokus kepada unit
bisnis yang ada, maka hal itu dipandang bisa mendatangkan keuntungan lebih.
Divestiture not always bad..as long as the
company know the best unit business to focus and give more profits than
before.. (bisnisan.id)
Posting Komentar untuk "Divestiture Strategy, Apa Itu ? Ini Contohnya !"