Sebelum Memulai Bisnis, Persiapkan Keuangan Anda Agar tidak Boncos
Sebelum Memulai Bisnis - Dunia enterpreneurship
alias berbisnis sedang naik daun dalam kurun waktu 5-10 tahun terakhir.
Salah satu cara yang banyak digunakan oleh banyak orang untuk dapat mencari
income tambahan (atau bahkan income utama) adalah dengan cara melakukan usaha
(sebut saja berbisnis).
Semangat yang menggebu-gebu untuk berbisnis
sayangnya sering kali tidak didukung dengan persiapan secara matang, khususnya
persiapan mental pribadi dan keuangan pribadi. Sebagai seseorang yang
baru akan memulai bisnis sebaiknya perlu dilakukan perencanaan keuangan yang
matang untuk bisnis yang akan kita jalankan. Tujuan dilakukan perencanaan yang
matang ini adalah untuk meminimalisasi tingkat resiko yang akan terjadi
terhadap keuangan kita jika suatu saat terjadi kejadian yang tidak kita
harapkan. Jangan sampai bisnis yang kita jalani ini akan menjadi beban dan
kemudian menjadi masalah baru bagi kehidupan kita dikemudian hari.
Lalu apa yang harus dilakukan sebelum memulai
bisnis? Terutama aspek keuangan, karena
inilah salah satu foktor sukses tidaknya berbisnis. Yang
harus kita lakukan sebelum berbisnis ada baiknya dilakukan financial check
up terlebih dahulu terhadap keuangan kita. Berikut ini adalah hal-hal yang
harus diperhatikan sebelum kita memulai bisnis:
Persiapkan Dana Darurat
Keberadaan Dana Darurat ini penting sekali.
Fungsi dari Dana Darurat ini adalah sebagai Dana Cadangan yang dapat diambil
jika kelak jika kita sedang dalam kondisi darurat, sebagai contoh untuk Dana
Darurat keluarga kondisi darurat tersebut adalah PHK, anggota keluarga yang meninggal
atau anak sakit. Bagi mereka yang akan memulai usaha sebaiknya penempatan Dana
Darurat ini dipisahkan antara Dana Darurat untuk pribadi (keluarga) dengan Dana
Darurat untuk usaha.
Sementara itu untuk dana darurat bisnis
biasanya dipakai untuk beberapa hal. Misalnya dipakai untuk mendukung
biaya operasional atau pembelian bahan pokok apabila ternyata pembayaran
tagihan kita belum dibayarkan. Sering kali banyak perusahaan yang baru
mulai kurang memperhitungkan biaya operasional sehingga ketika terjadi termin
pembayaran mundur mereka kewalahan dan bermasalah dengan cash flow
mereka. Dana darurat bisa juga dipakai apabila ada kejadian buruk menimpa
usaha kita yang memerlukan kita untuk membayar biaya ganti rugi ataupun
penalty.
Besarnya Dana Darurat berbeda-beda disesuaikan
oleh kondisi setiap individu atau keluarga. Sedangkan untuk penempatan Dana
Darurat ini ada baiknya di tempatkan pada produk keuangan yang mudah di akses,
aman dan memberikan kenyamanan (beresiko rendah).
Hindari Hutang Konsumtif
Bagi anda yang sedang ingin memulai berbisnis
sangat tidak disarankan untuk memiliki hutang, terutama hutang konsumtif.
Namun, jika anda sudah terlanjur memiliki hutang konsumtif, sebaiknya lunasilah
terlebih dahulu hutang konsumtif tersebut. Besarnya bunga yang akan dibebankan
pihak bank, suatu saat akan dapat sangat mengganggu keuangan anda.
Di samping itu, belum stabilnya bisnis yang
akan anda jalankan tentunya akan sangat memberatkan jika harus melunasi hutang
tersebut. Jika ingin melakukan pinjaman dari Bank, sebaiknya dilakukan saat
usaha yang anda jalankan telah berjalan minimal selama 2 tahun. Hal ini
disebabkan sudah mulai stabilnya kondisi keuangan dari usaha yang anda
jalankan.
Pastikan Anda telah Memiliki Asuransi
Keberadaan proteksi/asuransi ini sangat
penting untuk melindungi nilai ekonomis Anda. Asuransi pertama yang wajib
dimiliki adalah asuransi kesehatan. Ini menjadi sangat penting dan urgent
bagi anda yang memutuskan untuk keluar dari pekerjaan rutin anda dan memutuskan
untuk menjadi seorang “pengusaha”. Karena ketika anda masih bekerja anda
masih mendapatkan benefit dari kantor anda, sedangkan ketika menjadi pengusaha
maka anda sudah tidak dilindungi.
Selain itu, bagi mereka yang memiliki
tanggungan seharusnya memiliki Asuransi Jiwa, sehingga jika terjadi resiko
meninggal dunia yang bisa terjadi kapan saja, maka keluarga yang ditinggalkan
masih tetap dapat bertahan hidup dengan menggunakan Uang Pertanggungan yang
dikeluarkan oleh perusahaan asuransi, termasuk melanjutkan bisnis yang sudah dibangun.
Perhitungan Uang Pertanggungan yang dibutuhkan
sangat penting, maka dari itu lakukan perhitungan berapa besarnya Uang
Pertanggungan yang dibutuhkan untuk keluarga Anda dengan benar sehingga premi
yang akan anda bayarkan setiap tahunnya sesuai, tidak kurang atau lebih. Dan
pastikan asuransi yang anda miliki merupakan asuransi murni yang tidak dicampur
dengan investasi agar Uang Pertanggungan yang diberikan maksimal.
Pisahkan dan Atur Alur Kas (Cash Flow) agar Tetap
Positif
Berhubungan dengan dana darurat diatas, salah
satu problem terbesar dalam sebuah bisnis yang sering terjadi adalah pengaturan
cash flow yang tidak baik,
ini sangat penting diperhatikan sebelum memulai bisnis.
Jangan sampai pepatah “Besar Pasak daripada Tiang” terjadi dalam
keuangan Anda. Rencanakan agar pengeluaran yang anda miliki jauh lebih kecil
daripada pendapatan yang anda dapatkan. Untuk keuangan personal (pribadi),
kelebihan dana yang anda miliki ini kelak dapat anda gunakan untuk investasi
dan menabung termasuk menginvestasikan dana anda ke bisnis anda.
Sedangkan untuk usaha, kelebihan alur kas
dapat digunakan untuk melakukan perluasan usaha atau untuk memberikan bonus
kepada pegawai. Sama seperti keuangan pribadi untuk usaha, sebaiknya lakukan
pencatatan setiap kali melakukan transaksi. Fungsi dilakukannya pencatatan ini
adalah untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran yang tidak kita ketahui.
Yang paling terpenting dalam hal ini adalah
untuk selalu melakukan pemisahan antara alur kas untuk pribadi (keluarga/rumah
tangga) dengan alur kas untuk usaha. Sering kali ditemukan keuangan
pribadi dicampur dengan keuangan usaha yang kemudian mengakibatkan “modal
usaha” ikut “termakan” untuk kepentingan keuangan pribadi.
Hasilnya adalah tidak ada modal usaha yang
bisa diputarkan. Oleh sebab itu, disiplin dalam pemisahan keuangan ini menjadi
sangat penting untuk dilakukan. Cara paling mudah adalah dengan
menggunakan rekening bank terpisah antara rekening pribadi dengan rekening
bisnis.
Memiliki double income dari
hasil bekerja sebagai karyawan dan sebagai pelaku usaha memang tidak dilarang
dan sudah lumrah terjadi pada zaman sekarang. Kebutuhan hidup dan banyaknya
tanggungan yang kita miliki akan mendorong kita untuk menjalani kedua hal
tersebut. Butuh perencanaan keuangan yang matang agar masalah yang ingin kita
selesaikan tidak menjadi masalah baru lagi dikemudian hari. Tetap kembangkan
disiplin untuk menjalani keduanya dengan perencanaan keuangan yang baik dan
benar.
Nah, itulah
tadi beberapa hala apa yang harus dilakukan sebelum memulai bisnis, terutama
terkait dengan pengaturan keuangan Anda, agar bisnis tidak mudah boncos.
Selamat mencoba, salam sukses selalu (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Sebelum Memulai Bisnis, Persiapkan Keuangan Anda Agar tidak Boncos"