Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma

Daftar Isi [Tampil]

 

Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma

Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma - Saat Six Sigma telah ditunjuk untuk diimplementasikan dan menjadi salah satu program yang akan dijalankan dalam suatu perusahaan, maka hal ini merupakan satu komitmen penting yang keberhasilannya harus didukung oleh banyak faktor misalnya, budaya perusahaan, dan juga keterlibatan Top Manajemen. Dan kenyataannya tidak semua organisasi siap untuk komitmen tersebut. Setiap organisasi harus fokus untuk bisa melakukan analisis pengendalian kualitas dengan metode six sigma dan menjadikan implementasi Six Sigma berhasil.

Berikut ini adalah kunci panduan untuk mengidentifikasi beberapa kriteria yang apabila diterapkan akan membentuk kesimpulan mengenai kesiapan suatu organisasi untuk mengimplementasikan Six Sigma atau tidak:

1. Pastikan Analisa organisasi dan kebutuhan akan perbaikan kualitas telah dibuat

Sebelum melalui langkah-langkah selanjutnya, harus memahami bagaimana operasional organisasi berfungsi dalam lingkungannya, apakah kekuatan dan kelemahannya, dan bagaimana pengaruhnya apabila ada usulan perbaikan kualitas dalam rangka membuat rencana penerapan yang efektif. Jika langkah pertama ini tidak memberikan inputan positif, maka percuma saja apabila Six Sigma diimplementasikan.

Perubahan peningkatan kualitas tidak akan terjadi kecuali faktor-faktor yang mendukungnya lebih besar dibandingkan sebaliknya. Dengan mengangkat dukungan ini, Anda sebagai manajer memiliki cara untuk menentukan kesiapan organisasi menghadapi perubahan.

Beberapa taktik yang perlu dipertimbangkan dalam proses ini adalah:

       Tandai permasalahan yang muncul didalam organisasi

       Carilah bukti kesalahan yang terjadi berulang berupa cacat atau keluhan pelanggan.

       Hitunglah penghematan financial dari pengurangan cacat.

       Kuantitatifkan tingkat frustasi karyawan dengan proses saat ini.

       Membuat informasi tersedia

       Jelaskan secara lengkap rencana perubahan peningkatan kualitas

       Pastikan rencana meliputi manfaat bagi end-users dan bisnis

       Mulailah dari kecil dan sederhana.

Untuk menilai ini, Project Chartering akan menjadi alat pendukung dalam proses pengumpulan data.

2. Pastikan Visi bersama dan Arahan umum telah dibuat dan disetujui bersama

Langkah selanjutnya dalam analisis pengendalian kualitas dengan metode six sigma adalah menyatukan visi peningkatan kualitas di belakang visi utama perusahaan. Visi ini harus mencerminkan filosofi dan nilai-nilai organisasi dan harus membantu memperjelas seperti apa harapannya. Sebagai pelaksana, Anda harus “menerjemahkan” visi agar semua karyawan memahami implikasinya terhadap pekerjaan mereka sendiri, misalnya manfaat yang diharapkan organisasi, dan akibatnya - apakah positif atau negatif.

3. Jangan ragu-ragu menyatakan situasi dan kondisi yang mendesak

Orang pasti akan menolak untuk berubah jika mereka tidak melihat kebutuhannya. Akan lebih mudah meyakinkan mereka jika perusahaan menghadapi kebangkrutan. Ini akan mempengaruhi kecepatan pelaksanaan, apakah cepat atau lambat dibandingkan dengan kebutuhan mereka.

4. Pastikan Adanya Dukungan Top Manajemen

Perubahan memungkinkan mendapatkan dukungan jika dipimpin dari atas ke bawah, dan pelaksanaan akan dimulai dari bawah ke atas. Jika top manajemen tidak mendukung dan komit dalam perubahan peningkatan kualitas, tidak ada satu pun karyawan yang dapat diharapkan memberikan dukungannya.

Top Management sebagai bagian dari proses harus memberdayakan dan harus memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengambil tindakan dan memperbaiki tanggung jawab lingkungan mereka. Kepemimpinan dari tingkatan organisasi tertinggi diperlukan untuk menentukan, memprioritaskan dan membangun budaya Six Sigma.

Proses yang akan dilakukan dimulai dari mendidik, mengembangkan pemahaman, dan menghasilkan pendukung-pendukung aktif. Tugas ini memerlukan kemampuan untuk memiliki pemahaman komprehensif tentang konsep kualitas, keterampilan komunikasi dan membujuk. Sehingga hasil akhirnya adalah adanya budaya Six Sigma atau budaya yang fokus terhadap kualitas yang dimiliki oleh setiap karyawan di setiap jajaran.

5. Pastikan Adanya Komitmen Sumber Daya

Setiap perusahaan akan menghadapi situasi yang berbeda ketika melaksanakan program kualitas. Untuk membuat program ini bekerja, manajemen harus komit sedari awal sebelum proyek berjalan, seperti:

       Pegawai yang berdedikasi untuk memimpin proyek dan menjadi mentor pekerja lainnya dalam membuat peningkatan proses.

       Kesediaan untuk mendedikasikan beberapa persentase budget untuk proyek peningkatan kualitas dengan keuntungan yang didapatkan melebihi total biaya dan training.

       Kesediaan untuk menetapkan orang-orang terbaik Anda untuk pelatihan (Kandidat Black Belt) dalam 2-3 minggu penuh di luar kantor.

       Kesediaan top manajemen untuk menyisakan waktunya dalam pelatihan Six Sigma, mereview proyek, dan pemecahan masalah.

Apabila panduan-panduan di atas dapat dipenuhi oleh sebuah organisasi, maka itu berarti program Six Sigma dapat diimplementasikan. Dengan komitmen dan dedikasi penuh dari seluruh karyawan maka implementasi Six Sigma pasti akan berhasil dan akan mencapai tujuan jangka panjang organisasi.

Demikianlah langkah-langkah analisis pengendalian kualitas dengan metode six sigma yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat dan selamat berkatya (bisnisan.id).

 

Posting Komentar untuk "Analisis Pengendalian Kualitas Dengan Metode Six Sigma "