Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kenali 5 Perbedaan Investasi Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional

Daftar Isi [Tampil]

 Kenali 5 Perbedaan Investasi Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional





Bagi yang baru terjun di bidang investasi, perlu kiranya untuk mengerti tentang instrumen investasi yang dipilih. Karena antara 1 instrumen dengan yang lain memiliki resiko high/risk profit hingga mekanisme yang berbeda. Salah satu yang ramai diperbincangkan akhir-akhir ini adalah perbedaan antara Reksadana Syariah dan Konvensional.


Mau tau lebih detail tentang perbedaan keduanya ? Simak pembahasan berikut ini:


Pembagian Keuntungan


Reksadana konvensional dari segi pembagian keuntungan ada 2 pihak yang terlibat yaitu investor dan manajer investasi. Sementara besaran untung yang didapatkan berdasar dari tingkat kenaikan suku bunga. Secara hukum, Reksadana konvensional mengacu pada peraturan perundangan umum. Reksadana konvensional juga menitik beratkan kepada cara memperoleh untung.


Hal ini berbeda prinsipnya dengan reksadana syariah, yang dimana proses keuntungannya tidak menggunakan sistem bunga, melainkan bagi hasil. Praktik riba juga dilarang dalam Reksadana Syariah ini.


Tujuan Investasi


Perbedaan Reksadana konvensional dan syariah juga bisa dilihat dari tujuannya. Jika Reksadana konvensional, lebih berorientasi untuk mendapatkan profit sebanyak-banyaknya. Sedangkan Reksadana Syariah juga memikirkan soal aturan agama dan nilai-nilai sosial. Reksadana Syariah juga mengharapkan keuntungan yang halal bagi pihak-pihak yang terlibat.



Cara mengelola Investasi


Reksadana konvensional akan dikelola di bawah kendali bank, dan mereka menyalurkan aset pada berbagai macam instrumen. Manajer investasi bisa memilihkan produk saham, obligasi atau deposito. Mereka bekerja dengan aturan yang ditetapkan otoritas jasa keuangan. Reksadana konvensional juga memfilter saham suatu perusahaan berdasarkan aturan halal dan haram.


Sementara dari sisi pengelolaan investasi Reksadana Syariah. Perusahaan-perusahaan yang nantinya dibeli sahamnya,akan di cek dulu. Perusahaan-perusahaan yang menjual minuman keras, rokok dan sesuatu yang dilarang dalam Islam tentunya tidak akan dimasukkan dalam list.


Reksadana Syariah juga menetapkan kriteria perusahaan boleh dibeli sahamnya adalah yang nilai utangnya lebih kecil daripada nilai asetnya. Peraturan semacam ini tidak ditemukan dalam Reksadana konvensional.


Return


Reksadana Syariah dalam menyalurkan dana investasi akan melalui proses penyaringan Terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk melakukan identifikasi, apakah keuntungan yang didapat berasal dari cara sesuai tuntunan Islam ataupun tidak. Bila ditemukan proses yang tidak halal, maka proses Investasi tidak akan dilakukan.


Dalam Reksadana Syariah keuntungan yang diterima oleh Investor, karena sebagian kecilnya akan disisipkan seby bentuk sedekah. 


Hal ini berbeda dengan Reksadana konvensional yang tidak memerlukan proses pembersihan dan pemotongan keuntungan untuk amal.


Pengawasan


Jangan takut untuk berinvestasi Reksadana Syariah, karena sudah dalam pengawasan Dewan Pengawas Syariah. Dengan mekanisme ini, jaminan akan dana nasabah akan lebih aman. DPS juga memastikan platform Reksadana Syariah menjalankan usahanya sesuai dengan syariat Islam.


Sementara untuk Reksadana konvensional, pengawasannya dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Dengan wewenang yang sama seperti Dewan Pengawas Syariah.










Posting Komentar untuk "Kenali 5 Perbedaan Investasi Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional"