Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Perbedaan Karakteristik Saham dan Crypto Dalam Investasi

Daftar Isi [Tampil]

 Mengenal Perbedaan Karakteristik Saham dan Crypto Dalam Investasi




Mata uang digital atau akrab disebut sebagai Cryptocurrency menjadi primadona baru dalam dunia investasi. Uang crypto mampu memberikan keuntungan berlipat dari modal, bahkan banyak bermunculan orang kaya baru karena menekuni investasi ini.


Bahkan menurut data Asosiasi Blockchain Indonesia menyatakan jumlah investor crypto per Juli 2021 mencapai 7,4 Juta Jiwa. Hasil ini menunjukkan begitu besarnya minat masyarakat untuk menyimpan uangnya dalam media ini. Bahkan ada yang sampai menyamakan investasi crypto dengan saham.


Padahal kedua instrumen tersebut memiliki ciri berbeda ? Mau yang lebih spesifik simak uraian berikut ini:



Karakter Aset



Jika kita membeli saham, itu menandakan bahwa kita memiliki beberapa persent dari kepemilikan. Saham menjadi bukti sah kepemilikan suatu usaha yang melantaikan sahamnya. Semakin bagus proyek perusahaan, akan mendorong kenaikan nilai saham.


Hal ini berbeda dengan aset Cryptocurrency, ketika kita membeli koin/token tidak berarti mewakili kepemilikan dari pihak/perusahaan yang membuat koin kripto tersebut. Fungsi dari koin/token bisa berbeda-beda dan jumlah yang diperjualbelikan akan dibatasi, agar permintaan dan penawaran seimbang.


Karakter Fundamental


Dalam saham, analisis fundamentalnya meliputi arus kas, hutang, return on aset, margin keuntungan tiap tahun dan bearing ration. Data-data tersebut sangatlah di cari investor untuk melihat seberapa potensial sebuah saham.  


Sementara analisis fundamentalnya koin crypto memiliki perbedaan . Biasanya investastor akan melihat seberapa besar kegunaan koin, proyek-proyek developert, jumlah pengguna uang crypto dan sebagainya.


Karakter Votalitas


Perbedaan paling menonjol antara saham dan Crypto untuk investasi adalah tingkat Votalitas-nya. Di Indonesia sendiri mekanisme saham dikendalikan oleh bursa efek Indonesia. Jika saham bergerak dalam vilotalitas ekstrem, pasar masih bisa dikendalikan dengan sistem auto rejection yang memungkinkan perdagangan dihentikan sementara.


Sementara dalam crypto kebijakan tersebut tidak bisa dilakukan, semua pergerakan koin benar-benar  bergerak sesuai transaksi supply dan demand. Sangat mungkin suatu aset naik berkali-kali lipat dalam sehari, dan berlaku juga sebaliknya.


Jenis transaksi


Perbedaan investasi saham dan kripto bisa dilihat dari model transaksinya. Seorang investor saham setidaknya membeli 1 lot saham. 1 lot= 100 lembar bukti kepemilikan saham. Itu artinya jika 1 lembar saham harganya 500 Rupiah, kita harus 50.000 untuk mendapatkan saham untuk 1 lot.


Berbeda dengan uang crypto yang bisa dibeli dengan harga berapapun, meskipun beberapa koin seperti bitcoin atau ethereum sudah memiliki harga ratusan juta percoin, tapi investor bisa membeli pecahannya sesuai dana yang dimiliki.


Platform perdagangan


Untuk membeli saham, anda perlu mendaftar platform sekuritas contohnya: Ajaib, bareksa, dan Pluang. Nantinya anda akan mendapatkan rekening khusus untuk bertransaksi saham. Sedangkan untuk platform jual beli crypto, anda bisa mendaftarkan platform exchange seperti: indodax dan tokocrypto. Platform-platform tersebut menyediakan banyak komoditas crypto dan sudah mendapat izin bappepti.


Posting Komentar untuk "Mengenal Perbedaan Karakteristik Saham dan Crypto Dalam Investasi"