Cara Budidaya Durian, Lengkap dari Bibit Hingga Panen
Cara Budidaya Durian, Lengkap dari Bibit Hingga Panen – tulisan berikut ini adalah bagian dari tips sukses bisnis budidaya durian. Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan.
Nama “Durian” diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan
populernya adalah “raja dari segala buah” (King of Fruit).
Durian adalah buah yang kontroversial,
meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak
dengan aromanya. Dan berikut ini adalah Cara mudah menanam durian, selengkapnya
agar sukses bisnis budidaya durian:
Syarat Tumbuh
Cara budidaya durian dimulai dengan memahami
di mana pohon ini bisa tumbuh dengan ideal. Tanaman durian dapat tumbuh di
dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut. Namun,
produksi terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan pada ketinggian 400-600 m
di atas permukaan laut.
Tanaman ini menyukai daerah yang beriklim
basah atau tempat-tempat yang banyak turun hujan. Jenis tanah yang baik untuk
pertumbuhannya yaitu tanah yang lembap, subur, gembur, tak bercadas, dan
kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 m.
Pedoman Budidaya Durian
Di Indonesia, sebagian besar durian masih
ditumbuhkan dari benih, walaupun beberapa cara perbanyakan klon telah dipraktikkan
pula. Di Filipina, perbanyakan dengan benih telah diganti dengan penyambungan
sanding (inarching) dan penyambungan celah (cleft grafting). Di
Thailand, pembibitan-pembibitan menghasilkan sejumlah besar 1′pohon durian
melalui dua cara.
Secara tradisional mungkin merupakan
penyambungan sanding yang cukup sederhana dan sangat tinggi persentase
keberhasilannya; caranya ‘ialah batang bawah yang dipelihara dalam kantung
dibuntungi dan disisipkan ke cabang kecil pada tanaman induknya.
Cara lainnya ialah penyambungan hipokotil,
menggunakan semai dalam pot, berumur 5-6 minggu, yang disambung-celah dengan
batang atas-mini yang dipotong dari pucuk lateral yang tipis saja. Perlakuan
fungisida, terowongan plastik, dan naungan berat sangat diperlukan untuk
melindungi jaringan yang masih rapuh.
Lima orang pekerja yang berpengalaman dapat
mengerjakan 300 sambungan, dikerjakan dari pukul 8 malam sampai tengah malam ;
menghindari panasnya siang hari konon merupakan faktor penting alam mencapai
tingkat keberhasilan di atas 90 persen.
Benih durian kv. ‘Chanee’ biasa digunakan di
Thailand untuk meningkatkan penyediaan batang bawah. Anakan durian dapat ditanam
di lahan utama setelah berumur 1 tahun, dengan jarak tanam 8-16 m. Pada tahun
pertama diperlukan naungan. Pada jarak tanam yang lebih rapat, mungkin kebun
durian itu perlu penjarangan setelah 8-1.
Cara Pemeliharaan Budidaya Durian
Gulma dibabat dan dibiarkan sebagai mulsa, tetapi
lahan di bawah kanopi pohon diusahakan bebas dari gulma. Penyedotan hara sampai
saat panen berjumlah 2,4 kg N, 0,4 kg P, 4,2 kg K, 0,3 kg Ca, dan 0,5 kg Mg per
ton buah, tetapi penyedotan hara total belum pernah diteliti.
Praktik di Thailand ialah memberikan pupuk
majemuk dekat dengan garis-tetes segera setelah muncul kuncup bunga, ditunjang
dengan pemberian pupuk di atas tanah jika telah ada pembentukan buah yang
lebat; pemberian pupuk lainnya dilakukan setelah panen. Jika tersedia pupuk
kandang, dapat menggantikan pemberian pupuk yang terakhir.
Hama dan Penyakit
Penyakit busuk akar, penyakit busuk pangkal
batang, atau kanker-bintik (patch canker), yang disebabkan oleh Phytophthora
palmivora, merupakan pembunuh yang ditakuti. Jamur ini hidup di dalam tanah dan
memperlemah pohon dengan cara menginfeksi akar.
Infeksi bagian di atas permukaan tanah juga
terjadi, barangkali terutama disebabkan oleh cipratan partikel-partikel tanah.
Pohon durian akan mati jika infeksi pada pangkal batang lama-lama melukai
keliling batang pohon itu.
Untuk memberantas penyakit ini, pangkal batang
diusahakan bebas dari tunas-tunas lateral setinggi 1 m atau lebih, lahan
sekitar pohon agar bebas dari gulma, dan pengairan hendaknya tidak membasahi
pangkal batang atau tanah yang dekat situ, juga air penyiraman dari satu pohon
tidak membasahi pohon lain.
Semacam pasta fungisida (sistemik) dicatkan
pada pangkal batang durian, dan pohonnya hendaknya sering kali diperiksa,
bagian yang terinfeksi agar dipotong dan bekas lukanya dibersihkan.
Penyakit-penyakit lain, seperti bintik daun yang disebabkan oleh Colletotrichum
spp., Homortegia durionir dan Phyllorticta durionir, dan busuk buah (Rhizopus
sp.), tidak begitu berarti.
Berbagai hama telah diamati menyerang durian,
tetapi kerusakannya tampaknya hanya kadang-kadang. Suatu ulat pengebor buah,
Hypoperigea (Plagideicta) lepro.rtricta, memakan biji durian, dan tampaknya
lebih sering terjadi. Mamalia, seperti tikus, babi hutan, dan beruang, senang
sekali memakan buah durian, dan buah-buah yang berjatuhan harus dikumpulkan
setiap pagi agar mengurangi kerugian.
Panen dan Pasca Panen
Panen Pohon durian tumbuh sangat tinggi, dan
karena sulit menerka matangnya buah, praktek yang umum dilakukan ialah menunggu
sampai buah itu berjatuhan. Pemanenan secara selektif itu perlu, dan pemetik
yang berpengalaman menggunakan berbagai kriteria untuk menaksir kematangan buah
durian.
Diawali dari jumlah hari yang telah dilewati
sejak bunga mekar, mereka juga mungkin memperhatikan warna, elastisitas dan
letaknya duri, intensitas bau yang keluar dari buah, suara yang terdengar jika
jari-jari dijentikkan pada alur-alur di antara duri, perubahan pada tangkai
buah, dan uji-apung di air.
Penanganan pasca panen Berkat kulitnya yang
kuat, pengangkutan buah durian dipermudah, tetapi adanya duri-duri itu
menyulitkan penanganannya; buah ini perlu dipegang tangkainya. Buah yang telah
pecah sewaktu jatuh ke tanah, cepat sekali rusak, arilusnya menjadi tengik
dalam waktu 36 jam saja.
Buah yang masih bertangkai, yang dipungut dari
bawah pohonnya masih dapat dimakan setelah 2-3 hari, tetapi jika daya tahan
buah yang telah dipungut itu dapat diperpanjang sekitar 1 minggu lagi, hal ini
akan merupakan keuntungan yang besar.
Buah durian harus segera diangkut ke pasar,
diwadahi karung, keranjang bambu atau ditumpuk saja dalam bak truk. Ruang
pendingin bersuhu 15° C dapat memperpanjang daya tahan, buah durian selama 3
minggu, dan daging buah yang dibekukan secara cepat akan dapat mempertahankan
rasanya selama 3 bulan atau lebih.
Demikianlah cara budidaya durian, lengkap dari
bibit hingga panen. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di lain kesempatan.
Salam sukses selalu (bisnisan.id).
Posting Komentar untuk "Cara Budidaya Durian, Lengkap dari Bibit Hingga Panen"